Melakukan backup WordPress secara rutin adalah langkah penting untuk melindungi data situs Anda dari kehilangan akibat kesalahan, serangan, atau masalah server. Salah satu alat terbaik untuk ini adalah UpdraftPlus, plugin populer yang memungkinkan Anda membuat cadangan otomatis dan memulihkan situs dengan mudah (restore website WordPress). Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk mengatur backup otomatis di WordPress dengan UpdraftPlus, menggunakan kata kunci seperti backup WordPress, UpdraftPlus, dan restore website WordPress.
Apa Itu UpdraftPlus?
UpdraftPlus adalah plugin backup WordPress yang powerful dan user-friendly, dengan lebih dari 3 juta instalasi aktif. Plugin ini tersedia dalam versi gratis dan premium. Versi gratis sudah cukup untuk kebutuhan dasar seperti backup otomatis, penyimpanan ke cloud (Google Drive, Dropbox, dll.), dan pemulihan situs. Versi premium menawarkan fitur tambahan seperti migrasi situs, backup inkremental, dan dukungan prioritas.
Dengan UpdraftPlus, Anda dapat menjadwalkan backup file (tema, plugin, upload) dan database secara otomatis, serta menyimpannya di lokasi eksternal untuk keamanan ekstra.
Langkah-Langkah Membuat Backup Otomatis dengan UpdraftPlus
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk mengatur backup otomatis di WordPress menggunakan UpdraftPlus:
1. Instal dan Aktifkan Plugin UpdraftPlus
-
Masuk ke dashboard WordPress Anda.
-
Pergi ke Plugins > Add New.
-
Ketik “UpdraftPlus” di kolom pencarian.
-
Klik Install Now pada “UpdraftPlus WordPress Backup Plugin” (dibuat oleh UpdraftPlus.Com, DavidAnderson), lalu klik Activate.
2. Akses Pengaturan UpdraftPlus
-
Setelah diaktifkan, pergi ke Settings > UpdraftPlus Backups di menu dashboard WordPress.
-
Anda akan melihat antarmuka utama plugin dengan tab seperti Current Status, Backup/Restore, dan Settings.
3. Konfigurasi Jadwal Backup Otomatis
-
Buka tab Settings.
-
Di bagian Files backup schedule, pilih frekuensi backup untuk file situs Anda (misalnya, Daily, Weekly, atau Monthly).
-
Tentukan jumlah cadangan yang ingin disimpan (misalnya, 2 atau 3) di kolom di sampingnya. Ini disebut “retention” dan mencegah penyimpanan berlebih.
-
Di bagian Database backup schedule, atur jadwal backup untuk database (bisa sama atau berbeda dengan file, misalnya Daily).
-
Sesuaikan retention untuk database juga.
Contoh:
-
File: Backup mingguan, simpan 2 cadangan.
-
Database: Backup harian, simpan 3 cadangan.
4. Pilih Lokasi Penyimpanan Eksternal
-
Masih di tab Settings, gulir ke bawah ke bagian Choose your remote storage.
-
Pilih penyimpanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, Amazon S3, atau lainnya. Google Drive adalah pilihan populer karena gratis hingga 15 GB.
-
Klik opsi yang Anda pilih (misalnya, Google Drive), lalu gulir ke bawah untuk mengatur autentikasi.
5. Hubungkan UpdraftPlus ke Penyimpanan Cloud
6. Lakukan Backup Pertama (Opsional)
7. Verifikasi Jadwal Backup Otomatis
-
Kembali ke tab Current Status di UpdraftPlus.
-
Anda akan melihat jadwal backup berikutnya (misalnya, “Next scheduled backup: March 29, 2025, 2:00 AM”).
-
Plugin akan menjalankan backup sesuai jadwal tanpa campur tangan Anda.
Cara Restore Website WordPress dengan UpdraftPlus
Jika situs Anda mengalami masalah dan perlu dipulihkan, UpdraftPlus juga memudahkan proses restore website WordPress:
-
Pergi ke Settings > UpdraftPlus Backups > tab Backup/Restore.
-
Di bagian Existing Backups, temukan cadangan yang ingin Anda pulihkan (tersedia lokal atau di cloud).
-
Klik Restore pada backup yang dipilih.
-
Pilih komponen yang ingin dipulihkan (database, plugin, tema, upload, dll.), lalu klik Restore lagi.
-
Tunggu proses selesai, dan situs Anda akan kembali ke kondisi saat backup dibuat.
Catatan: Jika backup disimpan di cloud, pastikan UpdraftPlus masih terhubung ke penyimpanan tersebut sebelum memulai restore.
Kelebihan Menggunakan UpdraftPlus
-
Otomatisasi: Backup berjalan sesuai jadwal tanpa perlu intervensi manual.
-
Penyimpanan Eksternal: Data aman di cloud, terpisah dari server hosting.
-
Mudah Digunakan: Antarmuka sederhana, cocok untuk pemula.
-
Restore Cepat: Pemulihan situs hanya dengan beberapa klik.
Kekurangan
-
Versi Gratis Terbatas: Tidak bisa menentukan waktu spesifik (misalnya, pukul 3 pagi) untuk backup otomatis.
-
Kapasitas Cloud: Anda perlu memastikan penyimpanan cloud memiliki ruang cukup.
-
Kinerja Server: Backup otomatis saat trafik tinggi bisa memengaruhi kecepatan situs sementara.
Tips Tambahan
-
Kombinasikan dengan Hosting: Beberapa penyedia hosting menawarkan backup otomatis. Gunakan UpdraftPlus sebagai lapisan perlindungan tambahan.
-
Periksa Secara Berkala: Pastikan backup otomatis berjalan dengan memeriksa tab Existing Backups atau folder cloud Anda.
-
Gunakan Child Theme: Ini mencegah perubahan tema hilang saat restore.
Kesimpulan
Mengatur backup otomatis di WordPress dengan UpdraftPlus adalah cara efektif untuk menjaga keamanan situs Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—mulai dari instalasi, pengaturan jadwal, hingga penyimpanan di cloud—Anda dapat melindungi data situs dari risiko tak terduga. Selain itu, fitur restore website WordPress dari UpdraftPlus memastikan Anda bisa memulihkan situs dengan cepat jika diperlukan. Mulailah sekarang, dan nikmati ketenangan pikiran dengan situs WordPress yang selalu terlindungi!
0 Comments